Menilik Cara Kerja Dunia yang Tidak Semestinya

Resensi

Aspirasionline.com –
Judul Buku : How The World Works
Penerbit : Bentang
Tebal : xii + 448 halaman

Masa depan bisa diubah. Tapi kita tidak bisa mengubah keadaan, kecuali kita mulai memahaminya, (hlm. 448).

Buku karangan Noam Chomsky How The World Works merupakan gabungan dari empat buku sebelumnya, yaitu What Uncle Sam Really Wants; The Prosperous Few and the Restless Many; Secrets, Lies and Democracy; and The Common Good. Keempatnya terdiri dari transkrip wawancara radio yang dilakukan Chomsky pada akhir era 1980-an dan 1990-an, yang telah diedit dan disajikan dengan format yang baik. Dalam buku ini pertanyaan digunakan sebagai titik awal yang berguna sebagai batu loncatan untuk menjelaskan analisa Chomsky terhadap poin tertentu.

Melalui buku ini, Chomsky, salah satu pemikir yang melawan arus utama pemikiran-pemikiran di Amerika Serikat (AS) mencoba membuka pikiran dan hati setiap orang dengan cara menyoroti bagaimana ekonomi global yang saat ini terjadi sangat tidak adil. Terdapat tatanan global yang salah dan tidak seimbang bagi umat manusia.

Dalam bab pertama “Apa yang Paman Sam Inginkan”, Chomsky merinci tindakan militer AS yang agresif dan militeristik di luar negeri. Dia berpendapat bahwa AS akan berusaha menghancurkan rezim yang mencoba mengambil jalur alternatif. Yang mana sebuah negara menolak untuk menjadi aksesori ekonomi global hegemonik AS. Di sisi lain, selama seorang pemimpin negara setuju untuk mengizinkan perusahaan swasta membeli tanah mereka dan menyediakan pasar untuk barang-barang AS, tidak masalah kejahatan kemanusiaan apa yang mereka lakukan.

Chomsky menunjuk Amerika Latin untuk mendapatkan banyak bukti. Selanjutnya, lembaga-lembaga dunia seperti International Monetary Fund (IMF) yang menggunakan pinjaman dan bantuan untuk memanipulasi negara-negara dalam mengadopsi kebijakan ekonomi neoliberal, yang tidak ditujukan untuk kebaikan rakyat mereka, namun sebaliknya adalah elit barat yang kaya. Dan manipulasi media untuk menyaring informasi penting dan mewakili AS dalam cahaya yang ramah, yang oleh Chomsky disebut sebagai persetujuan produksi dari penduduk domestik.

Pada bab tersebut Chomsky juga menjelaskan bagaimana AS mengganggu negara-negara asing, khususnya pada negara dunia ketiga, bagaimana menggunakan propaganda, bahasa yang mengaburkan, dan kebohongan langsung untuk lolos begitu saja, bagaimana media terlibat dalam hal ini, dan tujuan akhir yang menjadi tujuannya. Sangat menarik untuk melihat betapa imperialistiknya AS, setidaknya pada skala kolonial Inggris, meskipun kontrol mereka biasanya kurang langsung.

Menurutnya penyerangan yang dilakukan oleh AS kepada negara-negara dunia ketiga terjadi karena takut mereka dapat berkembang dan memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya. AS khawatir jika negara dunia ketiga yang berhasil menyejahterakan rakyatnya menjadi percontohan bagi negara lain. Sehingga, perhatian dunia atas AS perlahan memudar.

Penyerangan pada negara dunia ketiga tidak hanya berupa serangan fisik. Jika AS menginvasi Guatemala dan Vietnam dengan pembantaian besar-besaran, hal itu tidak berlaku untuk Indonesia. Penyerangan yang dilakukan AS kepada Indonesia mengarah pada struktur ekonominya. Ya, dalam buku ini Chomsky cukup banyak membahas negara Indonesia sebagai salah satu negara ketiga, terutama pada saat peristiwa 1965 yang memang menyita perhatian dunia.

Melalui bab “Yang Kaya Sedikit dan yang Gelisah Banyak”, Chomsky juga menuliskan bahwa selama ini dunia bekerja hanya bagi mereka yang mempunyai kekayaan saja. Kapitalisme yang semakin hebat efeknya mendorong mereka untuk terus merebut sesuatu dari orang-orang biasa. Sistem yang terjadi di dalam masyarakat global saat ini adalah pemiskinan, pembodohan, dan peperangan yang sudah merupakan strategi untuk mendapatkan hasil sumber daya alam lebih besar lagi. Chomsky tidak menutup-nutupi bahwa pemerintah Amerika Serikat (diwakili oleh presiden yang menjabat saat itu) selalu mengusahakan dirinya ikut campur dengan proses pemilihan umum (pemilu) di negara-negara dunia ketiga yang bagi mereka adalah sumber uangnya (termasuk Indonesia).

Ada beberapa asumsi pengetahuan mengenai analisanya yang sedikit banyak tidak dapat dimengerti, misalnya: (1) dalam penggambaran beberapa kasus intervensi Amerika, kita dituntut mempunyai beberapa referensi pendukung karena apa yang disajikan di tulisan ini tidak terlalu detail, (2) dalam artikel ini juga dimuat kasus Timor Timur dan pemberontakan PKI dari perspektif Chomsky.

Selain itu, buku ini sangat mudah untuk dipahami. Chomsky memiliki cara yang bagus untuk menjelaskan konsep yang sangat rumit dan sangat asing dalam bahasa sederhana yang bisa dimengerti siapa pun. Anda mungkin menolak untuk percaya apa yang dikatakannya pada beberapa waktu. Meskipun merupakan hasil wawancara pada akhir tahun 1980an, buku ini masih relevan dengan apa yang saat ini terjadi dan bahkan dapat menjadi referensi dalam melihat perkembangan ekonomi dan politik dunia.

Buku ini cukup menarik bagi mereka yang mau merelakan waktunya membaca apa yang bertolak belakang dari yang selama ini dipublikasikan oleh media massa. Jika hanya sekadar ingin tahu, anda bisa memilih salah satu bab dan hanya membaca bagian itu saja. Karena buku ini merupakan sebuah kumpulan karangan setiap bab yang bisa dinikmati tersendiri dengan atau tanpa bab yang lainnya. Tapi saya benar-benar akan mendorong siapa saja dan setiap orang untuk membaca semua itu.

Saya rasa, buku ini cocok bagi anda yang tidak mudah percaya dengan isi berita dan judul utama media massa (atau minimal berpikiran skeptis), seperti kata Chomsky “Whenever you hear something said very confidently, the first thing that should come in mind is ‘Is that true?”
Selamat membaca, dan selamat berpikir!

Oleh : Taufiq Hidayatullah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *