Aksi Setan Jalanan, Komik Audio Ciptaan Pepeng
Tak seperti komik visual pada umumnya, Pepeng Naif kolaborasikan komik visual dengan radio.
Aspirasionline.com – Komik merupakan karya yang memuat suatu cerita. Biasanya, komik dihadirkan dengan gambar- gambar yang dilengkapi dengan teks, dan dapat ditemui melalui buku ataupun digital. Namun ternyata, lewat tangan seorang musisi dari band “Naif”, Franki Indrasmoro atau yang kerap disapa Pepeng, komik dapat dinikmati melalui audio (suara). Komik tersebut berjudul Aksi Setan Jalanan, dan merupakan komik lokal pertama yang dijadikan film drama radio di Indonesia.
Dalam acara GEN NGAMPUS yang diselenggarakan oleh stasiun radio 98,7 Gen FM, komik Aksi Setan Jalanan dikupas. Perbincangan mengenai seluk beluk komik itu dibahas di ruang 101 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) pada Rabu (24/5).
Aksi Setan Jalanan sendiri merupakan cerita super hero, yang berkisah tentang seorang pemuda yang depresi kehilangan istrinya, Kelana Perwiro sebagai tokoh utama, dan merupakan sang setan jalanan yang diperankan oleh aktor Deva Mahendra membalaskan dendam kematian orang tuanya. Dalam cerita, dihadirkan pula Josephine Adhibrata yang diperankan oleh aktris Shareefa Danish, seorang dosen yang mengajar di kampus Kelana semasa kuliah. Sosok Josephine digambarkan sebagai tokoh yang suka dengan motor, seorang mekanik dan jenius. Ia ingin menciptakan sosok pahlawan penumpas kejahatan di kota Jakarta yang dianggap kacau. Akhirnya terciptalah setan jalanan.
Selanjutnya ada tokoh yang bernama Jarot Maruli yang diperankan oleh Sammy Bramantyo, merupakan pentolan geng motor yang bernama roda gila. Pada mulanya roda gila hanya kelompok kecil yang diisi kumpulan freestyler motor. Dalam beberapa waktu, roda gila kemudian tumbuh menjadi kelompok besar dan menjadi geng motor kriminal. Dan yang terkahir ada tokoh Inspektur Polisi Satu (IPTU), Surya Putra yang diperankan oleh Abimana Aryasatya. Surya Putra menjadi tokoh netral, memosisikan diri di tengah antara kebaikan dan kejahatan.
Usai mengisahkan komik Aksi Setan Jalanan, perbincangan berlanjut mengenai kolaborasi antara komik media visual dengan radio yang merupakan media audio. Drummer band Naif itu menjelaskan mengapa dirinya tertarik untuk mengolaborasikan komik dengan radio. Alasannya, karena sudah lama bergelut di dunia musik dan sudah dekat dengan media radio, maka ia berpikir radio adalah teman kolaborasi yang cocok. Kemudian ia melihat peluang, Gen. FM pada tiga tahun terakhir sedang gencar mengangkat kembali drama radio. Alasan selanjutnya lebih ke sejarah komik, pada tahun 1930-an ketika komik seperti superman atau batman dikeluarkan dalam bentuk drama radio setelah berbentuk komik secara visual.
Rencana ke depan Pepeng, jika komik Aksi Setan Jalanan berhasil maka ia ingin tetap berkarya. Pria berusia 41 tahun itu kemudian berpesan, “kalau suka sesuatu dan ingin berkarya, jalani saja. Apabila dalam perjalanan menemui kendala, tetap hadapi, pasti bisa,” katanya. Sebelum menutup perbincangan, ia menyampaikan bahwa komik Aksi Setan Jalanan dapat didengarkan setiap hari Jumat pukul 9 pagi, dan untuk siaran ulangnya pukul 5 sore dan 10 malam di stasiun radio 98.7 Gen FM.
Reporter : Ardhi Ridwansyah |Editor : Triditrarini Saraswati