Ketua BEM FIB: BEM FIB dan Panda Netral

Lintas Kampus

Survey singkat yang dilakukan melalui google form mengenai pandu budaya, BEM FIB telah mengkonfirmasi tidak akan memasukkannya ke dalam program kerja.

Aspirasionline.com – Menanggapi survey yang dilakukan melalui google form (https://tinyurl.com/surveytolakpanda), Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (BEM FIB UI), Averous Ibrahim Noor Esa mengungkapkan bahwa Pandu Budaya (Panda) sebenarnya sudah tidak diangkat sebagai program kerja (proker) BEM FIB UI pada saat musyawarah program kerja. Saat ditemui oleh ASPIRASI pada Jum’at (10/3) siang, Ave yang dahulu merupakan kader Panda juga membantah jika BEM FIB UI dan Panda merupakan organisasi yang memihak. “Kalau gue sendiri akan menolak statement itu (Panda milik golongan), karena gue sendiri yang ngalamin, dan gue sendiri yang sudah melaksanakan,” ujar mahasiswa semester enam ini.

Sedari awal, Ave memang berniat untuk memasukkan Panda sebagai proker, namun hal tersebut digagalkan sebelum diadakannya musyawarah program kerja. Ia juga mengungkapkan bahwa Panda tidak meminta untuk dimasukkan kembali ke dalam proker BEM FIB UI. Setelah tidak dimasukkannya Panda ke dalam proker, ia menganggap bahwa masalah seharusnya sudah selesai. “Jadi sebenarnya dari mulai tanggal 25 atau 26 Februari itu sudah clear, DPM (Dewan Permuswaratan Mahasiswa) FIB UI sudah clear bahwa proker BEM FIB tidak akan ada pandu budaya,” tutur mahasiswa jurusan arkeologi ini.

Ave kemudian mengungkapkan bahwa permasalahan awalnya adalah terdapat kader Panda yang menjadi salah satu tim sukses pasangan calon (paslon) gubernur DKI Jakarta dan membuat deklarasi atas nama mahasiswa UI. Hal tersebut yang kemudian dipermasalahkan kembali oleh mahasiswa dan orang-orang yang kontra terhadap salah satu paslon gubernur DKI Jakarta. “Jadi menyikapi ini mungkin BEM FIB suatu saat akan merilis pernyataan bahwa pandu budaya tidak akan masuk lagi ke dalam program kerja BEM FIB UI,” ungkapnya.

Menurut Ave, masalah yang terjadi seharusnya tidak dikaitkan dengan BEM FIB UI dan Panda, karena hal tersebut merupakan kebebasan dari suatu indivudu untuk menentukan pilihannya. Menurutnya, Universitas Indonesia (UI) juga hanya melakukan klarifikasi bahwa UI netral dan tidak memihak pada paslon manapun. “Yang salah mereka, ngapain dipermasalahin ke Panda, kenapa dibawa-bawa lagi padahal itu udah individu, udah bukan lembaga lagi,” tuturnya.

Terakhir, Ave mengungkapkan jika ia tidak masalah terhadap individu yang menyatakan suatu keberpihakan, tetapi harus disampaikan dengan baik agar tidak terjadi salah paham. “Kalau dari BEM FIB sendiri pun kita memang senetral itu, kita juga akan membuat diskusi publik mengenai kenetralan, jadi ditunggu aja,” tutup Ave.

Reporter : Ida Mg. |Editor : Deden

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *