Pasca Gempa Aceh, Pemerintah Prioritaskan Pemulihan Kegiatan Belajar Mengajar
Pasca gempa bumi Pidie Jaya, Aceh (7/12), pemerintah memprioritaskan terlaksananya kembali kegiatan belajar mengajar secara normal.
Aspirasionline.com – Berdasarkan data di lapangan yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat 271 bangunan sekolah rusak dan 86 lainnya rusak berat. Klaster Pendidikan telah memverifikasi lapangan terhadap bangunan sekolah yang rusak di Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Pidie, dan Kabupaten Bireuen. Tim akan memprioritaskan 86 sekolah rusak, dan hingga kemarin sudah diverifikasi 13 lokasi. Verifikasi dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), BNPB, dan dinas terkait.
Kegiatan belajar mengajar akan dimulai kembali pada 3 Januari 2017, dengan menggunakan tenda. “Akhir Januari kami tergetkan sekolah sudah menggunakan bangunan sekolah darurat/sementara, dan sudah tidak ada lagi yang belajar di bawah tenda,” terang Danis H. Sumadilaga selaku Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR melalui pernyataan tertulis yang diterima ASPIRASI (20/12).
Pembangunan sekolah sementara bertujuan agar siswa-siswi dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan layak. Menurut Sekretaris Utama BNPB Dody Ruswandi, dalam keadaan darurat kita semua terlindungi oleh UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
“Jalankan saja yang sudah diverifikasi di 13 lokasi yang sudah ditentukan. Silakan bangun kelas darurat, namun tetap memenuhi syarat standar keamanan kegiatan belajar mengajar,” ujarnya.
Pemerintah menargetkan pembangunan permanen sekolah selama enam bulan pengerjaan, dan bangunan keseluruhan sekolah ditargetkan selesai akhir tahun 2017. Targetnya adalah pembangunan kembali semua bangunan yang rusak akibat gempa bumi. Adapun yang diprioritaskan lebih dulu adalah fasilitas umum seperti sekolah, masjid, dan sebagainya.
Reporter: Berlian Mg. |Editor: Hersa
Foto: Sumber Istimewa