Mereka Yang Selesai Lebih Awal

Berita UPN Kabar Kampus

Beberapa mahasiswa Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (FIKES) melaksanakan sidang skripsi lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan. Hal ini disebabkan skripsi mahasiswa yang bersangkutan telah rampung dan layak diujikan sebelum jadwal yang ditentukan.

Aspirasionline.com – Wisuda merupakan tahap akhir bagi mahasiswa sebelum menanggalkan almamater kampus. Sebelum wisuda dilaksanakan, mahasiswa harus menjalankan ujian sidang skripsi. Di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ), jadwal sidang semester genap berlangsung dari bulan Juni sampai Juli silam. Pada masa itu, mahasiswa tingkat akhir silih berganti menjalani sidang skripsi dihadapan para penguji.

Tentunya, rasa senang dan gembira turut hadir menghampiri mahasiswa yang telah menyeselaikan sidang skripsi. Ucapan selamat, bunga, dan berbagai macam hadiah diberi kepada mereka yang telah melewati tugas akhirnya tersebut.

Jadwal sidang skripsi di Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (FIKES) berlangsung pada bulan Juni sampai Juli. Bagi mahasiswa yang ingin mendaftar dan menjalankan sidang skripsi dapat mengikuti jadwal tersebut. Namun, di FIKES sendiri terdapat beberapa mahasiswa yang bisa melakukan ujian sidang skripsi lebih awal pada Mei. Hal ini dikarenakan para mahasiswa tersebut telah memenuhi persyaratan.

Salah satunya Meilda Renprolita. Ia mengatakan bahwa untuk proses perizinan sidang skripsinya tidak dipersulit oleh pihak fakultas, dan tidak memiliki kendala berarti. “Alhamdullilah, bisa sidang skripsi duluan. Itu karena skripsinya sudah selesai dan dosen pembimbing sudah mempersilahkan untuk sidang skripsi,” ujarnya saat diwawancarai ASPIRASI, pada Rabu (14/9) lalu.

Meilda pun bercerita langsung diterima untuk bekerja setelah melaksanakan sidang skripsinya. “Iya, kebetulan saya sudah diterima kerja di Badan POM Pusat (Badan Pengawas Obat dan Makanan Pusat, red), tepat tiga hari setelah sidang langsung dinas ke luar pulau. Tetapi, sebelum sidang saya mengikuti tes seleksi dan pelatihannya,” kata perempuan kelahiran 3 Mei 1994 tersebut.

Meilda merasakan respon baik dari pihak FIKES. Ia merasa tidak ada keanehan dengan menjalankan sidang skripsi lebih awal.“Tidak ada yang aneh, sudah selesai jugakan skripsinya, jadi mau nunggu apa lagi. Daripada kelamaan nanti lupa dan tidak jelas mau ngapain. Lebih baik sidang duluan, terus fokus cari kerja,” tutur perempuan yang gemar jalan-jalan.

Senasib dengan Meilda, Lintang Windu juga sidang skripsi lebih awal. “Untuk sidang skripsi, alhamdullilah tidak dipersulit,” ujar perempuan kelahiran 25 Juli 1994 tersebut. Meskipun terbilang lancar, bukan berarti keseluruhan proses sidang skripsi berjalan mulus. Terdapat kesulitan untuk ruangan yang akan digunakan untuk sidangnya. “Dalam hal mencari ruangan memang sedikit kesulitan, hal ini terjadi karena ruangan yang terbatas di FIKES,” tuturnya kepada ASPIRASI.

Kesulitan dalam mencari ruangan bukanlah kendala besar yang akan menjadi penghambat. Semua terbayar dengan adanya kontrak kerja di Badan POM Pusat. “Selang beberapa hari dari sidang skripsi, saya sama Meilda mendapatkan kontrak kerja dengan BPOM ,” pungkasnya senang.

Jadwal yang berbeda mengakibatkan ketidakseragaman waktu pelaksanaan sidang skripsi mahasiswa di FIKES. Amalia Sholehah, salah satu mahasiswa yang melaksanakan sidang skripsi sesuai jadwal seharusnya menanggapi bahwa dengan adanya kejadian tersebut dapat menimbulkan jadwal yang terkesan tidak jelas. “Selain itu, dapat membuat mahasiswa yang belum sidang menjadi takut. Sehingga mereka akan terburu-buru dalam menyelesaikan skripsinya. Hal ini bisa saja berdampak terhadap hasil penelitian mereka yang kurang baik,” jelasnya pada ASPIRASI.

Menanggapi hal tersebut, Dekan FIKES Desak Nyoman Sithi mengatakan bahwa mahasiswa dapat sidang skripsi lebih awal dari jadwal yang sudah ada dengan beberapa catatan. Seperti mata kuliah yang telah lulus semua, rampungnya penelitian, hingga laporan yang sudah layak untuk diujikan melalui sidang skripsi. Hal tersebut juga didukung ketika pembimbing sudah mengizinkan mahasiswanya untuk sidang. “Jadi bagi mahasiswa yang sudah siap sidang skripsi tidak perlu ditahan-tahan.”

Perempuan kelahiran 25 September ini menambahkan bahwa sidang skripsi di FIKES berlangsung dengan tiga dosen penguji. Untuk menjadi dosen penguji di FIKES tidak berbeda jauh dengan fakultas lainnya, seorang dosen harus memenuhi persyaratan yang ada. “Harus dosen tetap dan sesuai keilmuannya. Bisa juga dosen dari luar dengan memenuhi persyaratan,” pungkasnya.

Sebelum sidang skripsi dilaksanakan mahasiswa yang bersangkutan harus menjalankan sidang proposal terlebih dahulu. Pada umumnya jarak sidang proposal dengan sidang skripsi berkisar tiga hingga empat bulan. Hal ini, dengan Meilda sebagai salah satu contoh, menandakan bahwa mahasiswa tersebut dapat mengerjakan skripsinya dalam waktu yang lebih cepat dengan hasil penelitian yang memenuhi syarat kelulusan.

Reporter : Donal Christoper
Editor : Maryam Amini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *