Kejar Prestasi Lewat Masa Orientasi

Berita UPN Kabar Kampus

Pengenalan Kehidupan Kampus (PKK) sejatinya merupakan masa orientasi mahasiswa baru pasca terlepas dari lingkungan sekolah. Peningkatan kreatifitas mahasiswa digadang sebagai konsep dasar.

Aspirasionline.com – Tertanggal 17–20 Agustus, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) mengadakan program Pengenalan Kehidupan Kampus (PKK) untuk menyambut para mahasiswa baru tahun 2016. Program ini, menurut lembaran Panduan Umum Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru, bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa baru agar dapat lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan kampus, khususnya terkait kegiatan pembelajaran dan kemahasiswaan.

Wakil Rektor (Warek) III Bidang Kemahasiswaan Halim Mahfudh mengatakan bahwa untuk PKK tahun ini konsep yang diusung UPNVJ tidak jauh berbeda dengan konsep tahun sebelumnya. Hanya kali ini, pihak kampus lebih menekankan kepada Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM).

Peluang PKM itu sendiri, sambung Halim, misalnya dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) atau Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang membentuk suatu himpunan keilmuan. “Nah, itu yang banyak disediakan tropi-tropinya dan hadiah-hadiahnya, sehingga saya mendorong ke sana,” jelasnya saat ditemui di kantornya, Jum’at (12/8) lalu.

Agar PKM ini berjalan dengan maksimal, pria kelahiran 59 tahun silam tersebut berencana untuk mendatangkan pakar–pakar yang akan membimbing. Tidak hanya untuk mahasiswa baru, namun juga untuk mahasiswa seleksi Bidikmisi untuk melakukan penelitian atau karya ilmiah. Hal tersebut juga diamini oleh Rektor UPNVJ Eddy S. Siradj dengan mengatakan bahwa pakar–pakar yang akan didatangkan dalam membawakan materi adalah para alumni UPNVJ yang sudah berhasil sukses.

“Karena sekarang tahun inovasi nasional, kita harapkan mahasiswa itu untuk berinovasi dan inovatif. Harus banyak-banyak nyoba keluar, jangan cuma jago kandang. Kalo kita banyak-banyak keluar, walaupun tidak menang, tidak masalah. Yang penting kita mencoba,” ujarnya saat ditemui usai upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang ke-71, Rabu (17/8) silam.

Terakhir, Halim berharap kegiatan PKK ini akan membuat mahasiswa baru lebih adaptif, sehingga mereka lebih cepat menerima perubahan dari siswa ke mahasiswa. “Kemudian yang kedua saya ingin menjadikan mahasiswa secara keseluruhan untuk meningkatkan kualitas kegiatan kita. Kita saat ini ada di urutan 2644 (dari 3320 Perguruan Tinggi), saya memang mimpi untuk paling tidak tahun ini masuk 2000 lah, nanti tahun depan masuknya 1000. Saya punya cita–cita UPN ini dilihat dari usianya harusnya masuk 100 besar,” tutupnya dengan raut wajah optimis.

Masuknya Bela Negara dan BNN ke Dalam PKK

Tak hanya Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang digalakkan, beberapa materi tambahan pun ikut dipelajari oleh mahasiswa baru 2016. Salah duanya adalah materi mengenai bela negara dan bahaya narkotika dalam ranah kampus, pada Kamis (18/8).
Materi mengenai kenarkotikaan pun diisi oleh Komandan Razia Diskotik Jakarta, Sapari Partodiharjo, dari Badan Narkotika Nasional (BNN). Tak hanya mengenai menjelaskan betapa bahayanya narkotika, Sapari pun memberi informasi tentang jenis-jenis narkotika. Dalam paparannya, ia juga menampilkan beberapa contoh kurir-kurir narkotika yang berlokasi di Indonesia.

Tak ketinggalan, materi Tataran Dasar Bela Negara pun disajikan untuk para mahasiswa baru. Kolonel Arh. Luhkito H. Iswanto didaulat menjadi pembicara. Pria kelahiran 8 Maret 1965 tersebut memaparkan mengapa penting untuk membahas bela negara, apa yang harus dibela dari negara, hingga nilai yang dikembangkan dalam bela negara.

Wakil Rektor (Warek) III Bidang Kemahasiswaan Halim Mahfudh menegaskan bahwa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) adalah kampus yang bercirikan bela negara. “Bela negara di kampus kita bukan berarti gaya tentara,” ujarnya. Ia menjelaskan bahwa ilmu-ilmu yang telah didapat oleh mahasiswa diharapkan dapat berguna untuk kebaikan negara. Perguruan tinggi dan akademi militer memiliki perbedaan dalam segi penerapan, tambahnya.

Oleh karena itu, Halim menambahkan, akan ada beberapa aturan yang berbeda dari perguruan tinggi lainnya. “Diantaranya adalah pemotongan rambut lebih pendek lagi dan penyeragaman pakaian putih hitam saat ujian,” tutupnya.

Sedikit Cerita Dari PKK

71 tahun silam, pada tanggal 17 Agustus terjadi sebuah peristiwa yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Peristiwa tersebut merupakan pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno, yang menandakan bahwa Indonesia telah lepas dari belenggu penjajahan. Sebagai kampus berslogan nela negara, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) tidak pernah melewatkan momen berharga tersebut. Tidak hanya itu, momen ini juga selalu dimanfaatkan oleh UPNVJ untuk menyambut mahasiswa barunya dan menandakan dimulainya aktivitas akademik tahun ajaran baru.

Tidak seperti biasanya, pada Rabu (17/8) pukul 06.00 WIB, UPNVJ terlihat telah ramai. Keramaian itu disebabkan oleh para mahasiswa baru (mab) yang tengah duduk berbaris menunggu upacara kemerdekaan sekaligus upacara penyambutan masa orientasi maba. Terlihat juga beberapa panitia beralmamater hijau tengah sibuk mengarahkan agar tetap tertib sambil mengatur yang baru datang.

Tiga hari para maba melakukan kegiatannya, dalam barisan maba yang telah tertib diarahkan menuju kantin untuk registrasi. Di sana, para maba mendapatkan nametag serta pita berbagai warna dengan nomor kelompok untuk dipakai dilengan almamater mereka.

Pada Kamis (18/80), dimulainya Pengenalan Kehidupan Kampus (PKK) tingkatan universitas dengan pengisian materi. Materi mengenai perguruan tinggi, materi bela negara materi Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM), hingga materi tentang bahaya narkoba. Tak lupa organisasi mahasiswa (Ormawa) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) ikut andil dalam melakukan promosi.

Tahun ini, Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) diberikan mandat untuk menjadi koordinator PKK dengan dibantu oleh panitia sebanyak 60 orang, yang terdiri dari perwakilan Ormawa dan UKM.

Dari jumlah maba bertotalkan 2350 orang, jumlah ini nantinya akan dibagi kedalam lima kelompok. Dibetuknya kelompok ini dikarenakan UPNVJ belum memiliki ruangan yang dapat menampung keseluruhan mahasiswa baru. Bahkan karena kekurangan tempat, UPNVJ juga terpaksa harus meminjam auditorium Graha Adya Wicaksana, milik Kementrian Pertahanan (Kemhan).

“Kita tidak punya ruangan yang kapasitas 500-an. Auditorium juga tidak cukup, itu masalah teknis. Kita mengkelompokkan supaya putarannya tepat itu lima kelompok. Nah, mahasiswa itu katakanlah 2000, dibagi lima kan 400-an. Padahal yang ada ruang cuma muat 300-an, berarti ada ruang yang perlu kapasitas 500. Alternatif yang pertama adalah kedokteran, itu sekitar 450. Makanya terpaksa menyewa seizin rektor,” ujar Wakil Rektor (Warek) III Bidang Kemahasiswaan Halim Mahfudh.
Hari terakhir PKK, Sabtu (20/8), diisi dengan ceramah praktisi mengenai prospek dan tantangan profesi yang diberikan oleh praktisi fakultas. Halim yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Pelaksana PKK menjelaskan bahwa pemberian materi tersebut bertujuan untuk membangun semangat maba dan prospek kerja mereka kedepannya. Setelah ceramah berakhir, maba pun diperkenalkan kepada sarana dan prasarana fakultas. Pasca berkeliling, para maba pun dikumpulkan kembali di lapangan untuk menyaksikan parade UKM. Dimana tempat menjadi ajang unjuk kebolehan para UKM, sekaligus menjadi penutup serangkaian PKK 2016 ini.

Reporter : Aprilia Zul, Sasgia Rahmalia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *