Aspirasionline.com – UPNVJ siapkan kuota 140 kursi untuk calon penerima beasiswa Bidikmisi. Meningkat hingga 100% dari tahun lalu.
Beasiswa perkuliahan Biaya Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi, atau yang biasa disebut Bidikmisi, merupakan bantuan berupa biaya pendidikan yang ditujukan untuk calon mahasiswa yang kurang mampu. Menurut Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengatakan bahwa untuk tahun ini beasiswa Bidikmisi akan dialokasikan kepada 60.000 mahasiswa. Angka tersebut tidak bertambah dari tahun sebelumnya. (KOMPAS, Kamis 2/6)
Pendistribusian sasaran Bidikmisi sendiri disesuaikan dengan Pedoman Penyelenggaraan Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisi Tahun 2016 yang menyatakan bahwa, “kuota Bidikmisi bagi PTN, Politeknik dan ISI dialokasikan maksimal 10% dari jumlah mahasiswa baru yang terdaftar dalam PDPT (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, red) tahun sebelumnya.“
Untuk tahun ini, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) akan mengalokasikan beasiswa Bidikmisi kepada 140 mahasiswa baru. Menurut data dari Biro Administrasi Akademik (Biro AA), angka tersebut bertambah dari tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 74 mahasiswa.
Kepala Biro AA Yulneli mengatakan pertambahan kuota itu dikarenakan tahun ini UPNVJ ikut menyeleksi para calon penerima beasiswa Bidikmisi. “Jika tahun lalu (2015) itu langsung dikasih oleh Kementrian daftar namanya penerimanya,” ujarnya kepada ASPIRASI, Jum’at (3/6) lalu. Hal tersebut dikarenakan UPNVJ belum ikut melaksanakan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Dari 85 calon penerima, hanya 74 orang yang dinyatakan layak menerima beasiswa Bidikmisi.
Wakil Rektor (Warek) III UPNVJ Halim Mahfud dalam kegiatan Pengarahan dan Koordinasi SNMPTN pada Kamis (19/5) lalu, mengatakan bahwa kuota Bidikmisi tersebut akan dibagi menjadi tiga jalur, yaitu SNMPTN sebanyak 50%, SBMPTN sebanyak 40%, dan jalur Mandiri sebanyak 10%. Hal ini berarti, dari kuota SNMPTN UPNVJ yang berjumlah sebanyak 816 mahasiswa, maka 70 mahasiswa diantaranya akan mendapat beasiswa Bidikmisi.
Berbeda dengan UPNVJ yang mengalami kenaikan kuota Bidikmisi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya justru mengalami penurunan kuota. Jika tahun lalu kuota yang tersedia berjumlah 630 mahasiswa, maka tahun ini hanya berjumlah 330 mahasiswa. Dilansir dari KOMPAS, hal ini disebabkan karena adanya penambahan jumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ada, namun tidak diimbangi dengan penambahan kuota sehingga menyebabkan penurunan kuota Bidikmisi di beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia.
Reporter : Aprilia Zul P. |Editor : Haris Prabowo