Peduli Lingkungan, Mahasiswa Universitas Paramadina Revitalisasi Hutan di Kalimantan

Kabar Kampus Lintas Kampus Nasional

Setelah dikalkulasikan, tim berhasil menanam 3600 bibit pohon dari target 3000 bibit. Sisa bibit lainnya tim alokasikan untuk ditanam oleh beberapa pihak.

Aspirasionline.com – Generasi muda sangat memiliki peran penting bagi sebuah bangsa. Salah satunya dalam hal pergerakan. Pergerakan ini sudah mampu menyentuh berbagai aspek tak terkecuali lingkungan, apalagi bila dilakukan secara masif dan berdampak positif.

Merespon atas kebakaran hutan pada 2015 lalu dan peduli akan nasib salah satu paru-paru dunia, menjadi dasar alasan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Khatulistiwa Univeritas Paramadina melakukan kegiatan revitalisasi hutan di wilayah Palangkaraya, Kalimantan. Dengan kegiatan bertajuk #LawanAsap ini, upaya merevitalisasi berlangsung dari tanggal 24 sampai 29 Februari 2016.

Akhir Februari 2016 muda mudi asal universitas Paramadina yang tergabung dalam UKM Khatulistiwa telah melaksanakan agenda kedua dari serangkaian kegiatan #LAWANASAP, yang sebelumnya telah berhasil melaksanakan gerakan Lawan Asap pertama, 24 Oktober 2015. Dalam gerakan ini mahasiswa yang diakrab dengan sebutan Agent of Change, memahami bahwa pemuda merupakan tonggak penentu masa depan bumi beserta isinya yang mana menggerakkan mereka merealisasi Revitalisasi Lahan dan Hutan yang bertempatan di Palangka Raya, Kalimantan Tengah pada 24 s.d 29 Februari 2016..

Tim berhasil melakukan penanaman bibit pohon sebanyak 3600 bibit pohon yang ditargetkan tertanamnya 3000 bibit (bukan sawit) di dua kawasan terbakar yang berada di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Lokasi penanaman Tim lakukan di kawasan Tumbang Nusa km 27 yang dikelola oleh Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK), dan lokasi kedua adalah lereng selatan Bukit Tangkiling yang dikelola oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). “Kami memilih lokasi tersebut karena mudah diawasi dan dipantau oleh pihak pengelola. Keselamatan dan potensi hidup bibit harus menjadi prioritas dalam setiap penanaman,” ujar Murni, ketua umum Khatulistiwa.

Menurut peneliti restorasi lahan gambut Purwanto Budi, sinergi yang terjalin dari gerakan ini menginspirasi banyak pihak untuk meningkatkan kepedulian terhadap pencegahan kebakaran dengan menanami kembali lahan gambut yang terbakar sebagai upaya restorasi lahan gambut. Melihat bahwa hutan serta tanah Kalimantan adalah harta dunia yang begitu kaya akan kehidupan dan segala sumber daya alam di dalamnya, sudah menjadi tugas bersama untuk menjaga dan memperbaiki ekosistem hutan kita.

“Kami sangat mempercayai seluruh kerja sama yang dijalin pasti demi kehidupan generasi selanjutnya. Dalam persiapannya pun, seperti riset lokasi, “petunjuk”, dan apapun yang dibutuhkan dalam gerakan ini dibantu dengan baik. Kami berharap slogan #LAWANASAP ini merupakan yang terakhir. Tidak ada lagi kejadian sejenis karena kurangnya pencegahan di lahan mudah terbakar. Melalui gerakan ini, kami juga menyampaikan kepada para oknum atas kebakaran lahan dan hutan yang mereka mulai atau turut memperkeruh kebakaran untuk keuntungan segelintir pihak, bahwa seberapa pun besar api yang kalian buat tidak akan mampu membakar optimisme kami,” #LAWANASAP_2 Revitalisasi Lahan dan Hutan Palangka Raya.

Naskah Pasca Acra: Tim UKM Khatulistiwa
Editor: Helena

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *