Mahasiswa UPNVJ Bicara Mengenai LGBT
Aspirasionline.com – Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender atau biasa akrab ditelinga dengan LGBT, belakangan ini memang sedang meramaikan topik pembicaraan di dunia maya.
Menanggapi persoalan tersebut, beberapa mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) pun angkat bicara. “Saya sih netral aja, masuknya era globalisasi bukannya kita harus open-minded?,” ujar Nindya Maharani, mahasiswi FIK, kepada ASPIRASI pada Jum’at (19/2)
Nindya mengatakan, ia tidak memandang LGBT sebagai kaum yang menjijikan dan perlu mengucilkan mereka, namun kaum LGBT juga harus sadar sebagai kaum minoritas di Indonesia. Ia menambahkan bahwa kaum LGBT sebaiknya jangan melakukan sesuatu yang vulgar untuk menjadi konsumsi publik.
Ridham Wiguna, mahasiswa semester 4 FIK UPNVJ, mengatakan pada awalnya LGBT ini emang udah ada pada zaman dahulu, bahkan pada zaman Nabi Luth, yang sekarang muncul lagi keberadaannya. “Jelas memang melanggar kodrat, bahkan saya sendiri juga menentang adanya LGBT itu,” ujarnya tegas.
Ditambah lagi saat ini munculnya beberapa emoticon pada fitur smartphone yang mengandung unsur LGBT. Emoticon berbau LGBT tersebut tak hanya terdapat dalam salah satu fitur smartphone, tapi juga di media sosial berbasis pesan singkat yang aplikasinya digandrungi oleh anak muda.
Nindya berpendapat bahwa emoticon tersebut dirasa kurang pantas hingga cukup setuju untuk dihilangkan oleh pemerintah. “Emoticon, kan, digunakan publik, jadi seharusnya bersifat lebih general,” ujarnya.
Mohammad Reno, salah satu mahasiswa FIK UPNVJ, bercerita pernah melihat langsung tindakan tidak senonoh kaum LGBT didepan mata, walau dirinya enggan untuk menegur. “Nggak enak buat negor, soalnya gua juga nggak tahu kejelasan hukum soal kaya gini,” ujarnya.
“Memang harusnya sekarang kita juga dari seluruh lapisan masyarakat itu menolak yang adanya LGBT ini, supaya gak mengakar juga, sih,” tutup Ridham.
Reporter : Danang Mg. |Editor : Fitri Permata S.