Cara Unik Mengasuh Pohon

Nasional

Aspirasionline.com – Berdasarkan kekhawatiran atas penebangan liar dan juga emisi karbon, Komunitas Konservasi Indonesia Warsi (KKI-Warsi) mencanangkan program “Pohon Asuh”. Skema Pohon Asuh ini diterapkan di hutan adat seluas 120 hektar yang berlokasi di Desa Rantau Kermas, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.

Emmy Primadona selaku Project Coordinator yang ditemui pada Senin (1/2) di sebuah pameran di Jakarta menjelaskan bahwa pohon asuh sama seperti anak asuh. Perbedaannya yang diasuh disini adalah pohon. “Pohon dalam artian ini adalah bentuk mekanisme imbal jasa yang diberikan kepada kelompok pengelola Hutan Adat Rantau Kermas atas usaha-usaha mereka mengelola dan melindungi hutan sehingga publik atau masyarakat luas juga sama-sama bisa berpartisipasi pada isu konservasi. Bagaimana bentuk partisipasinya? Adalah dengan bentuk pengasuhan pohon,” jelasnya.

Menurut Emmy, sebenarnya ide program ini terlahir dari Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD), yaitu pemberian insentif kepada masyarakat yang mengelola hutan. “Tapi kalau isu REDD itu metodologinya sangat sangat susah, jadi itu nggak mungkin bagi masyarakat. Jadi ini adalah bentuk skema REDD, skema imbal jasa yang diberikan kepada masyarakat atas usaha mereka melindungi hutan”, jelasnya.

Emmy menjelaskan sistem dari skema Pohon Asuh ini adalah masyarakat luas bisa mengasuh pohon dengan cara menyumbangkan uang dengan nominal Rp. 200.000,-. Setelah itu, masyarakat bisa memilih sendiri pohon mana yang mereka mau.

Pohon – pohon ini memiliki diameter diatas 50 CM dan telah terhubung ke Google Earth karena terpasang Global Positioning System (GPS) sehingga si pengasuh dapat memantau pohon asuhannya.
Masa pengasuhan sendiri berlaku selama satu tahun terhitung sejak pertama kali pohon diasuh. Nantinya, si pengasuh akan mendapatkan sertifikat pengasuhan untuk lama pengasuhan satu tahun.

Dana yang diterima dari pengasuhan pohon akan dipergunakan oleh kelompok pengelola hutan adat untuk patroli, penjagaan hutan, pemeliharaan hutan, dan pembangunan infrastruktur. Jika dana yang diterima terus berkembang, maka dananya juga akan dipakai untuk membantu anak-anak setempat yang putus sekolah sebagai beasiswa agar mereka bisa melanjutkan kembali pendidikan mereka.

Untuk kedepannya, Emmy menjelaskan bahwa ada kemungkinan program ini akan diterapkan di wilayah lain. Namun, dikarenakan program Pohon Asuh ini masih baru, KKI-Warsi akan lebih fokus untuk mempromosikan program ini terlebih dahulu. Ia berharap agar kedepannya akan semakin banyak orang yang berpartisipasi dalam program ini.

“Ubah perilaku. Perilaku yang seperti apa? Yang sangat konsumtif dan eksploitatif. Juga sama-sama berpartisipasi. Jangan hanya masyarakat yang bertanggung jawab mengelola hutan. Kita yang di kota ngapain? Kontribusi sesuatu. Mungkin gak bisa nanem di depan ya kita jaga pohon di tempat lain karena kita tinggal di planet yang sama” ujarnya.

Reporter : April Mg. |Editor : Fitri Permata S.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *