Berlangsung Dua Hari di LBH Jakarta, BelokKiri.Fest Tunda Acara Berikutnya
Aspirasionline.com – Acara BelokKiri.Fest yang dijadwalkan di Taman Ismail Marzuki (TIM), pada Sabtu (27/2), kemarin mengalami relokasi, lantaran pihak TIM dan aparat kepolisian tidak memperbolehkan acara tersebut berlangsung di sana, seperti yang tertera pada pers rilis di laman resmi Facebook BelokKiri.Fest. Terlihat pula sejumlah aksi penolakan di depan tugu TIM yang dilakukan oleh massa yang mengaku dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta Raya.
Menanggapi hal tersebut tersebut, panitia BelokKiri.Fest angkat bicara, ”kegiatan ini tentu saja jauh dari upaya memecah belah bangsa bagaimana dinyatakan oleh beberapa pihak, lebih dari itu kegiatan ini mengajak segenap masyarakat untuk membaca kembali sejarah Indonesia secara kritis, membuka sejarah yang selama ini ditutupi oleh orde baru itu adalah hak warga negara untuk mempelajari sejarahnya sendiri serta ikut berpartisipasi dalam pelurusan sejarah tersebut,” ujar Agnes, salah satu panitia.
Menurutnya, negara bukanlah milik segelintir masyarakat, melainkan milik seluruh warga negara Indonesia. Acara ini adalah acara kesenian untuk menggalang partisipasi kritis dari seniman dan warga pada umumnya. Kata kiri yang digunakan dalam kegiatan ini pun tidak serta merta sama dengan komunis. Ia mengatakan, kiri tidak diartikan sebagai pemecah belah bangsa, kata kiri semenjak dilahirkan peristilahan dari kata kritis dan konstruktif namun berpihak pada rakyat kecil.
“Kami sangat menyayangkan sekelompok ormas (organisasi masyarakat, red) yang siap membubarkan acara kami, ketika kami hadir disini tadi ada beberapa truk polisi, motor-motor tril yang cukup banyak dengan jumlah polisi yang amat banyak juga, mengapa dengan jumlah polisi yang demikan tidak mampu menghadang atau bernegosiasi dengan kelompok ormas, malah kelompok ormas tersebut diijinkan masuk ke Galeri Cipta II, dan kami malah di usir,” ujar Dita, salah satu panitia lainnya.
Wanita berkacamata itu angkat bicara juga mengenai pemindahan yang terpaksa dituruti oleh pihak BelokKiri.Fest. Menurutnya kaum kiri adalah mereka yang mengembangkan suatu yang kritis terhadap dehumanisasi akibat penghisapan kapitalisme, kaum kiri juga orang yang bersedia berjuang untuk seluruh umat manusia yang demokratis.
Ia mengatakan, panitia BelokKiri.Fest memlih TIM karena mereka berpendapat bahwa tempat itu adalah salah satu wahana pendidikan ekspresi seni buaya yang terhormat dan tertua di Jakarta sebagai lokasi penyelenggaraan acara.
Akhirnya kegiatan BelokKiri.Fest tetap berjalan sesuai jadwal walaupun berganti lokasi di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, yang berlokasi di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
Namun, pasca terselenggara jadwal kegiatan hari Sabtu dan Minggu, pada Minggu (28/2) malam panitia mengumumkan untuk mengundur sisa jadwal acara yang tersedia hingga waktu yang belum ditentukan, dilansir dari laman resmi Twitternya.
Reporter : Danang Mg.
Editor : Haris Prabowo