Mengikuti Jejak Ben Anderson Bagi Generasi Muda
Aspirasionline.com – Rabu (20/1) lalu, diadakan sebuah diskusi yang diselenggarai oleh Tempo Instutite bertajuk ‘Mengenang Ben Anderson: Membedah Imajinasi Keindonesiaan’. Berlokasi di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, diskusi ini diawali dengan makan malam dan baru dimulai pada pukul 19.00 WIB dengan Sandra Hamid sebagai moderator.
Dengan pembicara Goenawan Mohamad selaku pendiri Tempo, dan Amrih Widodo yang merupakan pengajar bahasa dan budaya Indonesia di Australian National University, diskusi berjalan hangat dengan membahas tapak tilas kehidupan Ben Anderson di Indonesia. Goenawan Mohamad yang akrab disapa GM, bercerita bagaimana pertemuan pertama kalinya dengan Anderson. Dan Amrih Widodo menjelaskan bagaimana pemikiran-pemikiran Ben Anderson tentang Indonesia serta mengenai nasionalisme dalam karya-karya bukunya.
Tak hanya itu, GM juga mengatakan banyak hal yang dapat dipetik oleh kaum muda sekarang seperti belajar mengenai sejarah politik dan bagaimana Ben melakukan penelitian. “Menelitilah, jangan hanya percaya pada konspirasi, CIA, zionis, yahudi dan sebagainya,” ungkapnya.
“Ia (Ben Anderson, red) mulai belajar bahasa klasik Yunani, Indonesia, Jawa, hingga bahasa Tagalog, itu merupakan ketekunan yang luar biasa,” ungkapnya. Tentunya hal tersebut sangat penting bagi generasi muda, karena mengingat Ben Anderson dikenal merupakan sosok yang sangat terbuka dan supel terhadap anak muda.
Diskusi itu tak hanya dihadiri aktivis muda seperti Andreas Harsono dan Arif Zulkifli, namun juga beberapa cendekiawan, tokoh, dan aktivis berumur seperti Rahman Tolleng dan Marsilam Simanjuntak pun hadir dan bahkan terlihat antusias.
Reporter : Haris Prabowo
Foto : ASPIRASI