Ini Penjelasan Mahasiswa Teknik Pasca Terjadi Bentrokan

Berita UPN Kabar Kampus Kabar Sekitar Nasional

  foto:ilustrasi.

Aspirasionine.com – Mahasiswa Teknik Mesin UPN “Veteran” Jakarta (UPNVJ) angkat bicara pasca bentrokan yang terjadi antara mahasiswa dengan juru parkir minimarket dekat Kampus Pondok Labu, Kamis (7/1). Salah seorang mahasiswa Teknik Mesin Iwan Supriadi mengatakan awalnya pemukulan dilakukan oleh juru parkir minimarket kepada temannya. 
“Sebenarnya kami dulu yang ingin dipukul sama tukang parkir pakai tangan kanan. Kami berhasil ngeles. Tangan kirinya bahkan pakai pentungan,” kata Iwan, pada Jum’at (8/1).
Ia menuturkan kejadian bermula saat dua mahasiswa Teknik Mesin membeli minum di minimarket, yang berada di belakang kampus. Satu mahasiswa masuk ke mini market dan satunya lagi menjaga motor. 
Namun, ketika keluar dari mini market dan ingin masuk belakang gerbang kampus, tiba-tiba juru parkir muncul sambil meneriaki dua mahasiswa tersebut. “Adu mulut terjadi. Setelah sempat ngeles atas pukulan juru parkir, Idris mukul balik,” ucapnya.
Setelah mahasiswa balik memukul, jutru tiba-tiba banyak juru parkir mendatangin mahasiswa Teknik Mesin yang melawan. Bahkan, mahasiswa yang dipukul sampai jatuh dan kepalanya kebentur pembatas ban. “Ada temannya Idris yang datang membantu. Namun warga semakin banyak yang datang. Mahasiswa masuk ke dalam kampus,” ucapnya.
Lantaran situasi makin tak terkendali, akhirnya gerbang kampus ditutup agar warga tidak merangsek masuk ke dalam kampus. “Kami merasa tidak parkir di dalam. Sebab, ada teman yang jagain motor juga. Kalau minta baik-baik ya akan diberi. Caranya nggak sesuai attitude yang baik,” ujarnya.
Tak hanya Idris yang mendapatkan luka, bahkan ada dua mahasiswa jurusan Teknik Mesin lainnya yang terluka, yaitu Renaldi dan Reza. Bahkan, ketiga mahasiswa belum dapa penanganan medis dari UPNVJ. 
“Ada yang memar dan bekas cakaran di leher. Selain itu ada juga yang sampe bocor jidadnya, karena pas chaos warga mulai ramai dan pada mau masuk kampus, terus banyak warga yang ngelempar batu jadi anak mesin terkena lemparan batunya,” jelas Iwan kembali. 
Banyaknya warga yang berusaha masuk ke dalam kampus membuat Erna Hernawati selaku Wakil Rektor (Warek) II beserta staf UPNVJ memantau langsung keadaan di lokasi kejadian dan menenangkan warga. Untuk menyelesaikan masalah, akhirnya mediasi dilakukan di Polsek Limo oleh Halim Mahfud, Warek III UPNVJ. Mediasi pun berujung kata damai yang ditandai dengan surat perjanjian antar kedua belah pihak. Namun, hingga saat ini pihak mahasiswa jurusan Teknik Mesin belum mengetahui isi perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. 
Menyangkut kasus yang melibatkan mahasiswa kampus hijau ini, Iwan mengaku pihak rektorat tidak menyudutkan mahasiswa sebagai pelakunya. “Mereka tidak mau menyudutkan, karena yang dikhawatirkan mereka itu kan jangan sampai mencemarkan nama baik kampus, tapi disatu sisi ini hanya kesalahpahaman yang terjadi antar individu awalnya bukan kelompok,” ucapnya. “Kalau dari pihak mereka tidak mempermasalahkan kronologisnya, yang penting jangan sampai terjadi lagi.”
Demi menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar kampus, mahasiswa Teknik Mesin berusaha menjaga agar kesalahpahaman tidak akan terjadi kembali. “Kita dari dulu saling mengerti antara mahasiswa Teknik Mesin dengan masyarakat di daerah Kramat dan hubungannya dari dulu itu sudah deket. Kedepannya hubungan kita dengan masyarakat seperti dulu lah jangan ada kesalahpahaman lagi,” tutup mahasiswa jurusan Teknik Mesin tahun 2012 ini.
Reporter : Winda Septi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *