Aspirasionline.com – Kegiatan grand final Abang None Buku 2015 yang berlangsung Kamis (19/11) di Gedung Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), berakhir meriah dengan diumumkan pemenang Abang None Buku tahun ini. Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat pun hadir dalam acara pemilihan duta baca ini.
Selesai acara berlangsung, Djarot mengatakan akan mengadakan evaluasi kegiatan Abang None Buku ini terutama mengenai peran abang dan none-nya itu sendiri. “Abang none itu tugas utamanya adalah sebagai duta, duta buku untuk menumbuhkan minat baca. Harusnya mereka itu kita arahkan nanti untuk ‘turun’ ke bawah,” ujarnya dengan mengenakan batik berwarna merah malam itu.
Pria kelahiran Magelang ini pun menambahkan jika perlu para duta baca yang terpilih harus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah yang sering terjadi tawuran. Itu lebih bermanfaat dengan membaca daripada tawuran ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa Abang None Buku itu bukan bertugas mendampingi pejabat. Tugas mereka adalah mendapampingi masyarakat, siswa, kalangan-kalangan tertentu yang membutuhkan pendampingan untuk menumbuhkan budaya baca. “Itu yang harus diubah,” tutupnya.
Dengan mengusung tagline “Membentuk Duta Menebar Budaya Baca”, kegiatan Abang None Buku 2015 ini memang dimaksudkan mencari talenta untuk menjadi duta buku dan literasi bagi masyarakat DKI Jakarta. Hal tersebut merujuk data dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) yang mengatakan minat baca di Indonesia hanya 0,01%.
Mantan Wali Kota Blitar yang pernah menjabat dua periode ini pun berkeinginan jika kegiatan Abang None Buku ini diadakan kembali untuk tahun mendatang, ia meminta untuk menambahkan satu persyaratan lagi. Mereka yang ingin mendaftar sebagai Abang None Buku harus mampu membuktikan terlebih dahulu bahwa mereka mampu menjadi duta buku.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan masuk ke perumahan kumuh dan mensosialisasikan budaya membaca bagi masyarakat kalangan bawah. Jika perlu pun kegiatan tersebut harus direkam dan mengunggahnya ke Youtube. “Itu menjadi persyaratan. Jadi tidak hanya tertulis saja, namun juga di lapangan,” tutupnya.
Haris