Konseling Gizi Saat Bazar Diesnat FH

Berita UPN Kabar Kampus
image
Kosultasi gizi yang diramaikan oleh mahasiswa

Penutupan Dies Natalis fakultas hukum menjadi sasaran pelaksanaan program kerja kewirausahaan HIMAGI.

Dalam kesempatan bazar Diesnatalis di Fakultas Hukum, divisi kewirausahaan Himpunan Mahasiswa Gizi (HIMAGI) membuka stand untuk konseling gizi. Bazar yang diselenggarakan pada hari penutupan Diesnat FH tersebut, menjadi kesempatan pengurus HIMAGI untuk menjalankan program kerja dari divisi kewirausahaan dan sekaligus mempraktekan kemampuannya, yaitu dengan pemberian pelayanan dalam hal pengecekan status gizi atau konseling gizi.

Selain konseling, pengurus HIMAGI bersama mahasiswa ilmu gizi lainnya juga  menjual snack-snack sehat yang memiliki manfaat gizi yang baik untuk tubuh kita. “Tujuannya diadain itu disana kita selain konseling kan juga ada bazar makanan sehat, disana dari bazar makanan sehat itu kita belajar berwirausaha tapi dari segi gizi, jadi kita bikin makanan-makanan snack emang yg di sana itu ada kandungan gizinya ada manfaatnya tuh buat tubuh kita,” ungkap Elyasari selaku anggota divisi kewiausahaan HIMAGI.

Makanan yang di jual harganya pun relatif murah mulai dari sushi mini dan minuman penambah energi hanya Rp 5000,-. Tidak hanya sekedar menjual makanan tetapi juga memberikan pengetahuan tentang manfaat kandungan zat gizi yang ada pada makanan tersebut. “Di situ dari setiap makanan yang kita jual kita pasang nutrition fact biar orang tau kandungan gizinya,” ujar mahasiswa semester  empat tersebut.

Elya, yang sudah menjabat di divisi kewirausahaan di HIMAGI selama 2 periode ini menjelaskan kalau tujuan di buka konseling gizi tersebut untuk mengetahui status gizi mahasiswa UPN. “Dari kegiatan konselingnya itu kami dari divisi KWR itu bertujuan untuk mengetahui status gizi mahasiswa di UPN itu seperti apa gitu, kita pengen tau mayoritas itu apa sih normal, atau obess/ over wight atau kurus,” ungkapnya, “Kita ga mau cuma sekedar buka bazar terus makanan gitu, karna kan udah banyak gitu, sama kaya yg lain, dan disitu kita rapatin bareng BPH dan sepakat buat bazar konseling,” tambahnya.

Untuk biaya konselingnya juga sangat terjangkau untuk kantong mahasiswa yaitu Rp 5000,-. Konsselingnya pun diberikan oleh mahasiswa gizi sendiri. “Konselornya dari mahasiswa gizi sendiri tingkat 2 sama tingkat 3, konselornya ada 4 orang kemaren,” ujar mahasiswa berambut pendek tersebut.

Dilihat dari banyaknya pengunjung minat mahasiswa mengetahui status gizi sudah cukup baik. “Seru banget bisa partisipasi di acara diesnatnya FH dan disitu seneng juga ternyata minat mahasiswa banyak ya buat pengen tau status gizi mereka tuh apa, ternyata masih banyak mereka yg peduli kesehatan,” ungkapnya. Elya berharap kedepannya ruang lingkup sampelnya lebih luas tidak hanya sekedar Fakultas Hukum melainkan dari semua mahasiswa UPN.

Penulis: Hersa mg
Editor: Helen
Foto: Hersa mg

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *