Keunikan Tradisi Valentine di Jepang
Aspirasionline.com- Di Indonesia lazimnya di hari valentine seorang pria yang memberikan pasangannya hadiah berupa coklat, namun tidak demikian di Jepang. Hari valentine di sana merupakan kebalikan di Indonesia yakni wanitalah yang memberikan coklat kepada pria. Budaya Jepang memang mampu menyerap tradisi asing sekaligus menjadikannya “Jepang”. Itulah yang menjadikan perayaan Valentine di Jepang berbeda dengan di belahan bumi lainnya.
Lalu bagaimana dengan hadiah cokelat di Jepang, apakah ada jenis atau macam yang berbeda untuk Valentine’s Day ini? Ada dan jangan salah memberikan cokelat. Tiga jenis cokelat bagi perayaan Valentine’s Day di Jepang dan penjualan pun seringkali dibedakan termasuk pembungkusannya.
Pertama adalah Giri choco (coklat wajib) yang diperuntukkan bagi lelaki, diberikan oleh perempuan, biasanya untuk bosnya atau teman sekerjanya di dalam kantor. Mohon kerjasamanya dan rasa hormat serta terima kasih kepadanya.
Oleh karena itu sudah lazim bagi seorang wanita untuk membeli 20 sampai 30 kotak berbagai jenis cokelat untuk dibagi di kantor tempat dia bekerja.
“saya pernah menghabiskan hampir 37 ribu yen hanya untuk beli coklat buat rekan kerja saya dikantor, waktu itu kalo ga salah satu yen masih seharga Rp.114”. Aiko mantan karyawati perusahaan shell di jepang.
Lalu kedua, jenis Honmei choco (coklat untuk para pria wanita serius). Coklat ini untuk pacar atau suami yang kita cintai. Bagi dua orang yang sangat mencintai, cokelat inilah yang diberikan dan biasanya sang wanita seharusnya mengetahui jenis atau rasa cokelat yang bagaimana yang disukai lawan jenisnya itu sehingga dia bisa menerima dan menikmati serta menyantapnya dengan sukacita.
Ada pula yang ketiga, Tomo choco (cokelat untuk teman-teman perempuan wanita). Begitu lah rasa kasih sayang kepada teman kita, meskipun wanita, rasa terima kasih disampaikan dalam bentuk cokelat, merupakan hal yang biasa kepada seorang sahabat.
Misalnya saja sahabat itu sempat membantu kita saat masuk ke rumah sakit dan dirawat, dengan membantu pembiayaannya, padahal saat itu kita tak punya uang sama sekali. Luar biasa rasa terima kasihnya di Jepang, karena uang tidaklah mudah dipinjamkan di Jepang kalau memang tidak benar-benar serius sebagai seorang sahabat dekat sekali.
Fakhri Mg