Cintai Lingkungan dengan ‘GPS’

Berita UPN Kabar Kampus


Aspirasionline.com – Selasa (20/1), Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat (Kesmas) mengadakan penyuluhan kesehatan dengan aksi Gerakan Pungut Sampah (GPS). Penyuluhan yang bertemakan ‘Ciptakan Lingkungan Belajar yang Bersih dan Sehat’ diadakan di Madrasah Salafiyah Safi’iyah Pangkalan Jati, Depok diikuti oleh 61 siswa.

Gerakan Pungut Sampah merupakan program pemerintah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan sampah di sekitarnya. Untuk itu, perlunya menjaga kesehatan lingkungan harus diterapkan sejak dini, dan itu pun menjadi alasan dasar bagi Dhani selaku Ketua Pelaksana penyuluhan. “Indonesia itu lingkungannya banyak sampah, maka sejak kecil perlu diterapkan bagaimana menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat terutama terbebas dari sampah,” jelasnya.

Kegiatan penyuluhan ini dikemas menarik agar para siswa tidak merasa bosan. Terlihat dengan pemberian materi jenis-jenis sampah, dampak sampah, penanggulangan sampah, dan pemanfaatan sampah yang menggunakan gambar-gambar animasi dan pemutaran video. Tak hanya itu, acara dilanjutkan dengan games berhadiah dan tanya jawab untuk me-reviewmateri yang telah diberikan kepada siswa/siswi. Ketika games dimulai, suasana kian ramai dan semakin seru.

Antusias para siswa pun meluap ketika dimulainya aksi GPS ini. Para siswa diminta untuk ‘memungut’ sampah-sampah yang ada di sekitar sekolah sambil mencari bendera berwarna putih. Bagi siswa yang mendapat bendera putih paling banyak maka akan diberikan hadiah berupa snack. “Seneng liat siswa nya pada semangat dan antusias pas aksi pungut sampah, karena itu ngegambarin kalo kepedulian mereka untuk jaga lingkungan dari adanya sampah, dan ilmu yang kita berikan gak percuma,” jelas lelaki berkacamata ini.

Kegiatan ini pun mendapat tanggapan positif dari Syarip Hidayat selaku Kepala Sekolah, “saya merasa senang sekali para mahasiswa ini bisa mengadakan aksi gerakan pungut sampah dan memberikan ilmu kepada siswa. Walaupun ini kegiatan yang ringan, namun akan berdampak besar bagi anak-anak,” ujarnya. Anak-anak memiliki memori yang kuat, sehingga apa yang dilakukannya akan diingat terus dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Lingkungan belajar atau sekolah adalah tempat kedua bagi anak-anak untuk mencari ilmu, selain lingkungan keluarga. Apabila di dalam sekolah banyak sampah maka timbulah dampak yang berhubungan dengan penyakit, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan ketika belajar. Maka, sejak dini anak-anak perlu mendapatkan pendidikan kesehatan agar selalu menjaga kesehatan lingkungan sekitarnya dan terutama mencegah dari timbulnya suatu penyakit.
Say, no way untuk sampah!

Lintang Mg

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *