LDK Uswah Ajak Mahasiswa Peduli Palestina Lewat Seminar
Aspirasionline.com – Untuk peduli kepada saudara kita di Palestina, tidak harus menjadi relawan. Tetapi, cukup dengan mengetahui dan mengenal sejarah serta mengantisipasi berbagai hal bernafaskan yahudi. Setidaknya itu yang dilakukan oleh Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Uswah dengan mengadakan seminar terbuka tentang peduli Palestina bertajuk “Mengapa Harus Palestina (Lagi)?”
Seminar gratis yang diadakan di Auditorium Lt. 4 Gedung Jendral Soedirman ini (17/9), dibuka oleh pembawa acara bernama Rafli, mahasiswa Teknik Industri tahun 2012. Memang tak banyak peserta seminar yang datang, namun tidak membuat suasana menjadi sepi.
Berikutnya yaitu adalah pembacaan ayat suci Al-Qur’an dari anggota LDK Uswah sendiri, hingga sambutan ketua LDK Uswah, yaitu Suranto. Setelah menyiapkan segala keperluan untuk materi, akhirnya Afwan Iryadi selaku pembicara pun naik ke atas panggung bersamaan dengan moderator Mahdi.
Afwan Iryadi merupakan seorang relawan Indonesia untuk Palestina yang telah malang-melintang ke penjuru dunia, khususnya Palestina ada tahun 2012 lalu untuk membantu korban disana. Sebelum membuka materi, pria berdarah Solo ini pertama memberitahu kepada peserta seminar akan berita terkini di tanah muslim sana, yaitu sudah adanya perjanjian antara kedua kubu dan sudah tidak ada lagi gencatan senjata.
Pria yang menggunakan baju muslim dan kopiah pada siang hari itu mengisi materi menggunakan power point berisikan tentang sejarah Palestina, bagaimana awal permulaan perang dengan Israel. Dan juga menyuguhkan beberapa video-video kejadian disana saat gencatan senjatan berlangsung selama terjadinya perang.
Seminar ini juga menghimbau untuk tidak lagi menggunakan (boikot) produk-produk dari Yahudi yang terdapat di Indonesia. Setelah itu LDK Uswah mengadakan galang dana untuk korban di Palestina di dalam Auditorium. Peserta tidak diwajibkan menyumbang berapa nominalnya, namun seikhlasnya.
Tidak lupa juga sesi tanya jawab yang dibuka untuk dua kali sesi. Dua orang putra, dan dua orang putri. Walaupun sedikit peserta yang hadir, namun mereka tetap antusias mengikuti acara berlangsung hingga selesai. Diharapkannya dengan adanya seminar seperti ini dapat membuka mata hati para mahasiswa untuk lebih peduli kepada saudara-saudara di Palestina.
Haris